Dear Kamu,

 

Dear Kamu,

Aku tahu, malam ini kamu pasti sedang sibuk dengan laptopmu. Melahap habis semua film-film favoritmu, lantas begadang untuk menulis komentar-komentar kamu tentang film tersebut di blogmu. Kamu benar-benar sering membuatku bertanya-tanya sendiri, sebegitu cinta kah kamu dengan film-film itu? Kamu, tolong jangan abaikan aku.

Aku tahu malam ini kamu pasti sedang menyendiri. Di kamar kosmu yang sempit itu, sibuk mengajak jari jemarimu menari diatas tuts laptop kesayanganmu. Melanglang buana dengan imajinasimu yang begitu hebat itu.

Kamu, aku suka sekali memperhatikan wajahmu saat menulis. Kamu ganteng saat menulis, aku suka sekali wajah yang kadang mengernyit heran atau tertawa senang. Siluet wajahmu yang hanya diterangi nyala lampu dari laptop butut favoritmu benar-benar mampu menggoda hatiku. Saat itu aku tersadar, sungguh, kamu ganteng!

Aku ingin sedikit jujur kepadamu. Mungkin kejujuranku bisa membuatmu marah, sebal, menggagapku aneh atau apapun itu, aku tak peduli. Aku jatuh cinta kepadamu karena tulisan-tulisanmu. Bukan, sama sekali bukan karena wajahmu. Fisik, bukanlah sesuatu yang penting bagiku. Tapi karena tulisan-tulisanmu itulah yang bisa menyihir hatiku.

Aku tak pernah merasakan rasa ini sebelumnya. Dadaku membuncah senang saat kamu menyapaku. Yah, walaupun cuma kata “Hai,makasih ya,” awww…sungguh, aku tak bisa menghapus itu dari lobus frontalisku. Aku aneh ya? Maaf deh kalau akau aneh. Tiap orang pasti punya sisi uniqe-nya sendiri kan? Yeah, everybody is unique. Kamu juga, unik. Itu yang membuatku suka kamu J

Kamu, terima kasih ya karena telah memberi warna di hidupku. Terima kasih, kamu sudah membuatku semangat dalam menjalani hari-hariku. Yah, kamu terima kasih karena kamu hanya memberiku cinta yang tak pasti. Aku tak perlu tahu jika kamu tak menyukaiku. Cukup, izinkan aku mencintaimu dalam diamku. Aku tak mau ada hati yang tersakiti oleh sesuatu yang indah bernama ‘CINTA’.